Penjelasan Sifat Makar Allah

Beranda | Artikel

Penjelasan Sifat Makar Allah

Senin, 15 Februari 2021

radiorodja.com | Tauhid Asma` wa Shifat

Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Penjelasan Sifat Makar Allah ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Tentang Nama-Nama Allah dan Sifat-SifatNya. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 29 Jumadil Akhir 1442 H / 12 Februari 2021 M.

Kajian Tentang Penjelasan Sifat Makar Allah

Salah satu kaedah di dalam memahami sifat-sifat Allah Tabaraka wa Ta’ala adalah bahwa seluruh sifat Allah Tabaraka wa Ta’ala adalah sifat yang Maha Sempurna. Sehingga apa yang Allah jelaskan di dalam Al-Qur’an tentang nama-nama Allah disifati dengan Al-Husna karena seluruh nama tersebut mengandung makna yang sempurna. Maka wajib kita yakini bahwa Allah memiliki sifat yang Maha Sempurna, tidak ada kekurangan, kecacatan, keterbatasan dan kejelekan dalam sifat tersebut. Hal ini wajib kita imani karena Al-Qur’an dan fitrah serta juga akal yang sehat menunjukkan kepada hal itu.

Adapun sifat-sifat yang mengandung kecacatan, kekurangan dan kejelekan, maka sifat tersebut tentunya tidak dimiliki oleh Allah. Allah Maha Suci dari seluruh kekurangan dan kejelekan. Karena nama Allah adalah nama-nama yang Maha Sempurna dan terbaik. Dan Allah yang berhak memiliki segala puji-pujian secara mutlak, karena Dialah yang Maha Sempurna dan wajib kita sucikan Allah dari segala sifat-sifat kekurangan tersebut.

Ada jenis sifat yang ketiga, yaitu sifat yang dalam satu kondisi dia sempurna tapi dalam kondisi lain itu bukan merupakan sifat yang baik. Maka dalam kondisi seperti ini, kaidah yang dijadikan landasan oleh Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah menetapkan sifat tersebut dalam kondisi kesempurnaan dan tidak ditetapkan bagi Allah secara mutlak.

Sebagai contoh: makar, berolok-olok, ini terdapat dalam Al-Qur’an. Akan tetapi penyebutan sifat tersebut tidak secara mutlak/dalam konteks pembalasan terhadap sikap orang-orang yang memusuhi Allah dari kalangan musyrikin dan munafikin yang mereka berolok-olok kepada Allah, kepada Rasul, kepada orang-orang yang beriman, kepada Nabi. Maka Allah membalas perbuatan mereka dengan tipuan, dengan berolok-olok, bahkan lebih dahsyat dari perbuatan dan prilaku mereka itu. Mereka membuat makar, tapi makar Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih besar daripada makar mereka.

Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan di dalam Al-Qur’an:

وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

“Mereka (musuh-musuh Allah) membuat makar dan Allah juga membuat makar…” (QS. Al-Anfal[8]: 30)

Maka di sini konteksnya balasan terhadap perbuatan mereka, tidak secara mutlak.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.